Cara Mengobati Kanker Leher Rahim / Serviks

Data kanker serviks 2015Kanker serviks atau Kanker Leher Rahim adalah kanker pembunuh wanita nomer 1 di indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan Republik indonesia tahun 2015 menunjukkan rata-rata setiap jam jumlah penderita kanker serviks bertambah 2,5 orang dan meninggal 1,1 orang. Setiap hari ditemukan 38 kasus baru dan sekitar 21 hingga 25 wanita penderita kanker serviks di Indonesia yang meninggal dunia.

Kanker serviks dapat diobati, sebelum Mengobati kanker serviks atau Kanker leher rahim dokter harus mengetahui terlebih dahulu stadium dari kanker serviks yang diderita. Setelah di ketahui stadium kanker yang di derita, baru dokter akan menentukan dengan metode apa kanker serviks ini akan diobati.  Gejala kanker serviks sulit di ketahui karena tidak menimbulkan gejala dan pada umumnya kanker serviks di ketahui setelah penderita berada pada stadium lanjut. Penyebab kanker serviks adalah virus HPV atau Human Papilloma Virus. Virus ini adalah virus penyebab penyakit seks paling mudah menular.

A. STADIUM KANKER SERVIKS
– Stadium 0
Stadium pra kanker, tidak ada sel kanker di leher rahim, tetapi ada perubahan biologis yang berpotensi besar menjadi kanker, biasanya ditandai dengan munculnya keputihan yang abnormal.
– Stadium 1
Kanker masih ada di leher rahim dan belum ada penyebaran
– Stadium 2
Kanker sudah menyebar keluar leher rahim dan di jaringan sekitarnya tetapi belum mencapai dinding panggul atau bawah vagina
– Stadium 3
Kanker sudah menyebar ke panggul atau ke bawah dari vagina
– Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke usus, kandung kemih, atau organ lain seputar paru-paru

B. CARA PENGOBATAN KANKER SERVIKS

Jenis penanganan kanker serviks menurut stadium kanker :
1. Untuk stadium awal yaitu operasi pengangkatan sebagian atau seluruh rahim, radioterapi (penyinaran) atau kombinasi dua-duanya
2. Untuk stadium akhir yaitu radioterapi, kemoterapi, dan operasi.

C. MACAM MACAM OPERASI UNTUK PENGANGKATAN KANKER SERVIKS
Ada 3 jenis operasi utama untuk kanker serviks yaitu :

1. Operasi RADICAL TRACHELECTOMY
Operasi kanker serviks sederhana

Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya dan bagian atas vagina tanpa mengangkat rahim. Operasi ini untuk stadium awal

2. Operasi HISTEREKTOMI

Operasi HISTEREKTOMI  rahim

Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim, rahim, nodus limfa, ovarium, dan tuba falopi. Operasi ini untuk stadium satu dan stadium dua.

Efek samping jangka pendek setelah operasi histerektomi :
– Pendarahan
– Infeksi
– Resiko cedera pada ureter, kandung kemih, dan rektum

Efek samping jangka panjang setelah opersai histerektomi :
– Ketidak mampuan menahan kencing
– Vagina jadi pendek dan kering, hubungan seksual akan terasa menyakitkan
– Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan bekas luka, dan mungkin dilakukan operasi lagi untuk membukanya.
– Pembengkakan pada lengan dan kaki karena penumpukan cairan.

3. Operasi PELVIC EXENTERATION
Operasi besar yang dilakukan jika kanker serviks kembali muncul setelah pernah diobati dan sempat sembuh.

Biaya untuk operasi pengangkatan kanker serviks berkisar antara 20 - 60 juta rupiah.

D. PENANGANAN KANKER SERVIKS DENGAN RADIOTERAPI (PENYINARAN)

Radioterapi untuk kangker serviks

– Untuk Kanker Serviks stadium awal, Radioterapi bisa dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi
– Untuk Kanker Serviks stadium akhir, Radioterapi digabungkan dengan kemoterapi
Proses Radioterapi biasanya berjalan 1 sampai dengan 2 bulan. Meskipun begitu, Radioterapi tidak saja menghancurkan sel kanker tetapi juga sel sehat kena imbasnya, sehingga menimbulkan efek samping sebagai berikut :
1. Sakit saat buang air kecil, pendarahan dari vagina dan rektum, diare, kelelahan dan mual
2. Merusak kandung kemih dan usus, sehingga kehilangan kontrol dalam buang air besar dan kecil.
3. Mempersempit vagina, sehingga hubungan seks menjadi sakit.
4. Kulit seperti terbakar di daerah panggul.
5. Kemandulan.
6. Merusak ovarium, yang berakibat pada menapouse dini.

E. MENGOBATI KANKER SERVIK DENGAN KEMOTERAPI

MENGOBATI KANKER SERVIKS DENGAN KEMOTERAPI

Untuk mengobati kanker serviks stadium akhir, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Kemoterapi memakai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang berdampak pada bagian tertentu saja, sedangkan kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel yang tumbuh dan berkembang dengan cepat terutama sel kanker, tetapi sel sehat yang tumbuh dan berkembang dengan cepat juga ikut terkena. Kemoterapi dilakukan untuk memperlambat penyebaran sel kanker dan mengurangi gejala yang muncul.

Efek samping kemoterapi adalah sebagai berikut :
1. Sariawan
2. Hilang selera makan
3. Kelelahan
4. Mual dan Muntah
5. Rambut Rontok
6. Jumlah sel darah merah berkurang, efeknya penderita mudah lelah dan sesak nafas.
7. Sel darah putih juga berkurang, sehingga penderita juga rentan terhadap infeksi

Biaya untuk mengobati kanker serviks dengan kemoterapi berkisar antara 8 - 50 juta rupiah.

F. PENGOBATAN PADA MASA KEHAMILAN
Pengobatan Kanker Serviks pada masa kehamilan tergantung pada stadium kanker dan juga usia kehamilan Anda. Contoh : Usia kehamilan Anda sudah 9 bulan, dan Anda terkena stadium awal, maka pengobatan akan diselesaikan setelah bayi lahir. Pengobatan kanker pada usia kehamilan muda bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran premature.

G. TINDAKAN LANJUTAN PASCA PENGOBATAN
Setelah pengobatan kanker serviks penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, karena kemunculan kembali kanker biasanya terjadi sekitar 1,5 tahun selesai pengobatan. Perawatan lanjutan sebaiknya dilakukan tiap 4 bulan sekali.

Comments

Popular posts from this blog

Cara menghitung masa subur yang benar

Apa penyebab keputihan dan bagaimana cara mengatasinya

4 Program Cara Cepat Hamil